Categories
Bisnis

Transformasi Digital, Petrokimia Gresik Berhasil Lebih Efisien

JAKARTA – Petrokimia Gresik terus melakukan transformasi digital untuk meningkatkan efisiensi di seluruh sektor usaha. Langkah ini juga berhasil meningkatkan keterampilan pengambilan keputusan.

“Seluruh insan Petrokimia Gresik harus mampu mengoptimalkan digitalisasi agar perusahaan dapat bahkan berkembang di era persaingan yang semakin ketat ini. Seiring berjalannya waktu, pemanfaatan teknologi yang menjadi budaya perusahaan terus diterapkan di seluruh aspek bisnis Petrokimia Gresik”, kata Direktur Utama Petrokimia Gresik Gresik Dwi Satriyo saat acara BUMN Awards ke-13 tahun 2024 di Jakarta, Rabu (13/3/2024).

Menurutnya, digitalisasi dilakukan Petrokimia Gresik mulai dari proses perencanaan, pengadaan, produksi, distribusi hingga penjualan untuk menciptakan produk yang berkualitas dan berdaya saing. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh perusahaan saja, namun juga mendorong kesejahteraan para petani dan kemajuan pertanian negara melalui peningkatan produktivitas produk yang ditanam.

Pada tahap perencanaan, digitalisasi yang dilakukan memungkinkan peningkatan akurasi perencanaan pembelian bahan baku dengan menggunakan aplikasi SIPS (Smart & Intelligent Procurement System). Dalam proses rantai pasok, penerapan program ISCE (Internal Supply Chain Excellence) yang merupakan integrasi seluruh sistem rantai pasok digital perusahaan menggunakan WMS (Warehouse Management System), Petroport (Petrochemical Port Information System), DTMS. (Digital Truck Monitoring System), aplikasi 2CE (Customer Centric Excellence), MJ (Muriate of Potash Joss) dan ER-PORT (Efficient Reliability PORT) untuk mampu menurunkan biaya rantai pasok internal sebesar 37% serta biaya tunggu untuk truk. waktu dan resiko kerusakan pada saat penyerahan pupuk juga berkurang.

Ia juga menjelaskan transformasi digital Petrokimia Gresik tidak hanya terfokus pada proses bisnis saja, namun juga pada bidang sumber daya manusia (SDM). Salah satu contohnya adalah upskilling karyawan dengan membuat pelatihan digital atau DLC (Digital Learning Center) atau aplikasi pembelajaran terintegrasi dengan empat platform.

Pertama, Enterprise University, yang merupakan super platform yang tidak hanya mendigitalkan pembelajaran tetapi juga memberikan pengalaman pembelajaran digital sambil berkolaborasi, berinteraksi, dan mengeksplorasi semua keterampilan yang diperlukan melalui pembelajaran video, dokumen digital, ujian online, pekerjaan rumah, dan pelatihan.

Kedua, Virtual Reality, merupakan inovasi pelatihan interaktif melalui pemanfaatan teknologi virtual reality untuk memberikan tingkat pemahaman materi yang dirancang untuk kondisi dunia nyata. Lalu ada pengenalan platform keamanan augmented reality dan tur pabrik 360°.

“DLC ini mampu mengurangi risiko kecelakaan saat proses pembelajaran di pabrik dan menjadi solusi di masa pandemi Covid-19,” ujarnya.