Categories
Bisnis

Jokowi Bakal Resmikan Terminal Tipe A Samarinda Seberang

petbody.us, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) diperkirakan akan membuka Terminal Tipe A Samarinda Seberang pada Rabu, 28 Februari 2024.

Proyek ini dibangun pada tahun 2020 oleh Departemen Umum Perhubungan Darat (Kemenhub) Kementerian Perhubungan untuk melayani penumpang KA Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Samarinda-Banjarmasin dan Antar Kota Antar Provinsi Samarinda (AKDP) rute. beberapa lokasi di Kalimantan Timur.

Tony Tauladan, Kepala Bagian Humas Kementerian Perhubungan, mengatakan persiapan modernisasi terminal telah dilakukan seiring dengan agenda Jokowi sebagai Menteri Kaltim.

Di bawah kepemimpinan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kalimantan Timur, terminal penumpang Tipe A dibangun untuk mendukung transportasi darat, terutama untuk memenuhi kebutuhan warga akan standar kenyamanan dan keselamatan yang lebih baik.

Terminal Samarinda Seberang dibangun di atas lahan seluas 6.682 m2 dan memiliki luas pembangunan 3.600 m2 yang merupakan milik Dinas Perhubungan Kementerian Perhubungan. Tahun 2020 total 51.338 kendaraan dilayani 3.137 penumpang,” kata Tony, Selasa (27/2/2024).

Ia mengatakan, pembangunan kembali Terminal Samarinda Seberang pada tahun 2022 akan mencakup halte, loket, tempat pemeriksaan kesehatan dan istirahat, tempat pendaratan, dan jalan parkir kendaraan kecil.

Jokowi akan mengunjungi beberapa lokasi terminal, antara lain bertemu dengan para pelaku UKM yang ada di terminal, serta Menteri Perhubungan dan tamu undangan lainnya.

“Kami berharap dengan dibukanya Terminal Samarinda Seberang, terminal tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat dan menjadi sarana pendukung transportasi darat yang mencanangkan Kaltim sebagai Ibu Kota Negara (IKN),” ujarnya.

Terminal penumpang ini melayani kebutuhan berbagai rute. Sebelumnya, Jokowi juga membuka Terminal Tingkir, Salatiga, Jawa Tengah, Terminal Paya Ilang, Takengon, Terminal Aceh dan Anak Air, Padang, Sumatera Barat, Terminal Purworejo, Jawa Tengah, Terminal Leuwipanjang, Jawa Barat dan beberapa terminal lainnya.

Ketua Balai Pengelola Angkutan Darat Tingkat II (BPTD) Kalimantan Timur Muiz Tohir mengatakan terminal Tipe A Samarinda Seberang dibangun untuk melengkapi terminal serupa di Balikpapan yakni Terminal Batu Ampar.

Pasalnya, beberapa Operator Bus (PO) di Terminal Samarinda Seberang sudah melayani penumpang dari Samarinda menuju Banjarmasin dan sebaliknya. Hal ini menjadikan terminal sebagai penghubung transportasi antar daerah.

Terminal Samarinda Seberang sangat membantu penumpang dari berbagai daerah yang ingin menuju Banjarmasin dan melayani beberapa wilayah Samarinda, termasuk Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur, kata Muiz.

Terminal Samarinda Seberang menjadi fasilitas pendukung tambahan dalam rangka pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Karena saat ini jumlah penduduk Samarinda sangat tinggi dan aktivitas masyarakat meningkat.

Muiz mengatakan, okupansi hotel di ibu kota Kalimantan Timur, khususnya di Samarinda, sudah mencapai 90 hingga 100 persen, berdasarkan data Kota Metropolitan Samarinda.

“Akan ada permintaan yang tinggi terhadap lalu lintas dan angkutan, khususnya angkutan umum berupa bus. Oleh karena itu, Terminal Samarinda Seberang akan menjawab kebutuhan masyarakat akan pemenuhan kebutuhan transportasi darat,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Perhubungan membuka pintu kerja sama antara produsen pesawat internasional Airbus dan maskapai nasional untuk mengembangkan industri penerbangan Indonesia.

“Pemerintah telah menjalin kemitraan dan kerja sama yang erat dengan Airbus, sehingga kami dengan senang hati mengonfirmasi bahwa Airbus terbuka untuk menjalin kerja sama dengan berbagai maskapai nasional Indonesia,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Rabu. 21 Februari 2024).

Menteri Perhubungan menambahkan, kerja sama kemudian dapat dilakukan dengan cara yang berbeda. Perusahaan ini memproduksi suku cadang pesawat dan berbagai peralatan pendukung penerbangan lainnya. Kami berharap kerja sama antara Airbus dan perusahaan nasional terus berkembang.

Kerjasama Indonesia dan Airbus dimulai pada tahun 1976. Terakhir, Airbus bermitra dengan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) untuk memproduksi komponen badan pesawat helikopter.

Selain itu, Airbus berencana menambah jumlah pesawat kecil (narrow body) dan pesawat besar (wide body) untuk maskapai penerbangan Indonesia.

“Rencana ini dikembangkan dengan mempertimbangkan tingginya permintaan penerbangan di Indonesia. Selain itu, pemerintah saat ini juga telah membuka berbagai bandara besar dengan landasan pacu sepanjang 3.000 meter, antara lain Bandara Kertajati dan Bandara Doha Kediri,” tambah Menhub.

Selain itu, Menhub berharap kerja sama sumber daya manusia (SDM) dapat dilakukan untuk meningkatkan kapasitas personel penerbangan melalui pelatihan magang di industri penerbangan Indonesia.

“Indonesia mendapat manfaat besar dari kerja sama teknis yang berorientasi pada pelatihan, seperti proyek Program Keamanan Nasional (SSP), Sistem Manajemen Mutu (QMS) dan Navigasi Berbasis Kinerja (PBN). Kami berharap kerja sama antara Indonesia dan Airbus dapat terus berlanjut. “Penerbangan sipil yang lebih maju dan mumpuni” untuk menumbuhkan industri, ujarnya.