Categories
Edukasi

Kemenag DKI Jakarta dan LWP NU Luncurkan Pojok Wakaf Uang Calon Pengantin KUA

Jakarta – Lembaga Pengelola Pertanahan dan Wakaf Daerah Nahdlatul Ulama (LWP PWNU) DKI Jakarta dan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) DKI Jakarta meluncurkan program KUA Pojok Wakaf Uang (Kantin) Calon Pengantin di Jakarta pada Senin 20 November , 2023 .LWP NU memberikan laporan setiap tiga bulan kepada wakif, KUA dan Kepala Departemen Agama Islam Kanwil Kemenag DKI di Jakarta.

Ketua Lembaga Pertanahan dan Wakaf PWNU DKI Jakarta, KH Susono Yusuf mengatakan, program pojok wakaf uang KUA pengantin pria tidak bersifat wajib. Namun dianjurkan bagi pengantin baru untuk mendonasikan uangnya dengan ikhlas, yang jumlahnya tidak tetap atau ikhlas seperti pengantin baru.

“Jadi program Pojok Kantin KUA dirancang sebagai bagian dari pengembangan gerakan wakaf uang nasional yang misi utamanya mengedukasi dan mengajak umat Islam DKI Jakarta khususnya pengantin baru untuk mau berdonasi sebelum menikah sebagai salah satu bentuk kepedulian sosial,” kata Kiai Susono saat pembukaan KUA Pojok Wakaf Pengantin di Jakarta, Senin, 20 November 2023.

Kiai Susono menjelaskan melalui program KUA Kantin Pojok, kami berharap kesadaran dan kecintaan masyarakat DKI Jakarta terhadap wakaf uang semakin meningkat. Sehingga mereka ingin memberikan wakaf uang untuk mendorong peningkatan pendapatan wakaf uang di DKI Jakarta yang dapat dikelola secara produktif. Keuntungan atau manfaat dari wakaf moneter tersebut kemudian disalurkan kepada mauquf ‘alaih dan program pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Kiai Susono mengatakan, dengan program KUA Pojok Kantin, setiap calon pasangan suami istri dilatih dan didorong oleh ketua KUA untuk menyumbangkan uang menjelang proses akad nikah. Calon pengantin yang ingin menyumbangkan uang dapat dibimbing oleh ketua KUA.

Uang wakaf calon pengantin ditransfer langsung ke rekening LKS PWU atas nama Lembaga Pengelola Tanah dan Wakaf Daerah DKI Jakarta PWNU, kata Kiai Susono.

Dijelaskannya, keuntungan wakaf kedua mempelai akan dikelola secara produktif, seperti berinvestasi pada Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) yang nantinya keuntungannya akan dibagikan kepada mawkuf alayh.

“Seluruh proses kinerja produktif wakaf dilaporkan secara transparan dan akuntabel kepada mitra kerja terkait,” jelas Kiai Susono.

Dia menjelaskan, misalnya, ada 100 calon pengantin yang akan menikah di KUA dalam dua bulan. Bisa dibayangkan berapa banyak calon pasangan yang akan menikah dan berdonasi ke KUA di DKI Jakarta dalam dua bulan atau satu tahun.

“Jumlah wakaf dari calon mempelai pria, jumlahnya setulus yang diinginkannya, dan orientasi uang wakaf dari calon mempelai pria hendaknya ke arah wakaf yang produktif,” kata Kiai Susono.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Departemen Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama Wariono Abdul Gafur mengatakan, nazir di Indonesia masih bersifat konvensional. Biasanya nazhir adalah kiai dan ustaz yang mendapat kepercayaan masyarakat dan berusia di atas 60 tahun.

Padahal, jika mengingat tujuan wakaf, tentu wakaf ini harus dikelola oleh profesional, kata Variono.

Waryono mengatakan, itulah sebabnya pengurus BWI bukan sekadar kiai yang tafaqquhfiddin. Tapi kita butuh kiai yang juga ahli keuangan, akuntan, wirausaha dan sebagainya. Peringatan Nuzulul Qur’an Tingkat Nasional, Kemenag: Semangat Menjadikan Indonesia Jaga Keberagaman Peringatan Nuzulul Qur’an Tingkat Nasional Dilaksanakan oleh Kemenag atau Kementerian Agama. Tahun 2024 dilaksanakan di Auditorium Kemenag HM Rasjidi pada Rabu pekan lalu. petbody.us.co.id pada 28 Maret 2024