Categories
Sains

Koin Kuno Ribuan Tahun Ditemukan saat Evakuasi Serangan Badai Al Aqsha

JAKARTA – Otoritas Barang Antik Israel mengumumkan penemuan koin berusia 2.000 tahun milik raja Hasmonean sekaligus pendeta tinggi Alexander Yanai.

The Jerusalem Post melaporkan pada Sabtu (24/2/2024) bahwa pengungkapan tersebut bermula dari proses evakuasi seorang anak laki-laki berusia 11 tahun, Nati Toykar, dari rumahnya di Kibbutz Magen, menyusul serangan udara Hamas di Al Aqsa pada 7 Oktober. 2023. Nati menemukan koin kuno dari zaman Raja Hasmonean Alexander Agung selama perjalanan mengelilingi Laut Mati. Dia juga dengan murah hati mengembalikan koin-koin itu ke Otoritas Purbakala.

“Kadang-kadang sepulang sekolah anak-anak berjalan-jalan dan mencari di sekitar hotel. Dia kembali kepadaku dengan gembira dan memberitahuku bahwa dia telah menemukan koin kecil. Kami melakukan sedikit riset di Internet dan Nati membuat koin itu sendiri. inisiatifnya, dia menelepon Otoritas Purbakala dan melaporkan yayasan tersebut, kata Ronen Toykar, ayah cucunya.

Banyak perhatian diberikan pada koin yang ditemukan dalam hubungan tersebut. Arkeolog terkenal Alex Freiberg juga bertemu Nati dan memberinya sertifikat untuk mendorong usahanya.

“Kami bertemu dengan warga Kibbutz Magen sebagai bagian dari berbagai kegiatan pengungsi di Laut Mati, dan kami senang generasi muda sudah mengetahui pentingnya barang antik,” kata Orit Apalo dan Einat Kashi dari Antiquities Authority.

Menurut Dr. Koin-koin yang ditemukan oleh Robert Cole, kepala cabang koin Otoritas Purbakala, berasal dari masa pemerintahan raja Hasmonean dan pendeta tinggi, Alexander Jannai (104-76 SM. Di permukaan koin terdapat sebuah jangkar dan di sekelilingnya terdapat sebuah jangkar. prasasti dalam bahasa Yunani – “Alexander Basilius”, yang diterjemahkan sebagai “Alexander sang Raja”.

Di sisi depan koin terdapat bintang berujung delapan yang dikelilingi mahkota raja. Ada juga ejaan yang muncul dengan huruf kecil.

Pemerintahan Hasmonean mencapai puncak kekuasaan dan perluasan wilayahnya di bawah Alexander Agung. Sebagai seorang Yahudi dan penguasa Helenistik yang penting, ia memegang gelar ganda yaitu imam besar dan raja – ciri yang terlihat pada prasasti koin.

Koin-koin ini dicetak dalam jumlah besar pada tahun 80an SM. dr. Cole memperluas temuan arkeologis tersebut dengan menyatakan bahwa koin jenis ini yang ditemukan di tepi Laut Mati memberikan bukti pasukan raja dan penaklukan kerajaan Nabataean di Yordania.

Koin-koin ini digunakan untuk membayar pasukan raja dan membangun serta memperkuat benteng di daerah tersebut (seperti Masada, Makhwar, Qumran) serta armada kapal yang beroperasi di Laut Mati.